“Gen Z Membangun Negeri untuk Indonesia Mandiri” merupakan rangkaian bootcamp atau training wirausaha kreatif yang diselenggarakan oleh Universitas Teknokrat Indonesia. Kegiatan ini didukung penuh oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Forum Rektor Indonesia. Rangkaian kegiatan ini diselenggarakan sebagai perwujudan Gerakan Nasional Revolusi Mental, khususnya pada pilar “Indonesia Mandiri”.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para peserta mengenai personal branding, memberikan kiat-kiat menjadi creative preneur yang sukses, memberdayakan peran serta wirausahawan muda lokal serta turut serta memotivasi masyarakat untuk membuka peluang berwirausaha dan menghasilkan generasi muda mandiri yang memiliki bisnis kreatif.
Terdapat tiga kegiatan utama dalam “Gen Z Membangun Negeri untuk Indonesia Mandiri”, yakni workshop kewirausahaan, site visit industri kreatif, dan webinar berskala nasional. Acara workshop kewirausahaan kreatif dan site visit industri kreatif ini diikuti oleh 30 mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia yang telah diseleksi dari setiap fakultas. Ke-30 mahasiswa ini merupakan mahasiswa yang memiliki telah menjalankan bisnis. Webinar berskala nasional mengangkat materi “personal and business branding” dan “building creative business” dan telah diikuti oleh 321 peserta mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia.
Creativepreneurship Workshop
Kegiatan creativepreneur workshop diadakan pada tanggal 7,10 dan 11 Desember bertempat di Hotel HorisonBandar lampung dan diikuti oleh 30 mahasiswa wirausaha Universitas Teknokrat Indonesia. Sesi diawali dengan pemaparan tentang pemaparan Gerakan Nasional Revolusi Mental yang disampaikan oleh Akhyar Rido, S.S., M.A., Ph.D. Pemaparan ini merupakan kegiatan pemantik untuk memotivasi mahasiswa pentingnya perwujudan revolusi mental untuk generasi muda.
Selanjutnya, mahasiswa belajar bagaimana menyampaikan presentasi bisnis secara efektif dan percaya diri. Sesi ini difasilitasi oleh Dian Puspita, M.Li. dan Suprayogi, M.Hum. Mahasiswa diberi kesempatan untuk presentasi profil usaha mereka satu per satu.
Mahasiswa juga mendapatkan workshop Business Model Canvas yang disampaikan oleh Achmad Yudi Wahyudin, M.Pd. Mahasiswa diajak untuk mengidentifikasi 9 komponen bisnis yang mereka miliki saat ini dan mendapatkan saran dari rekan peserta lainnya untuk memaksimalkan 9 komponen tersebut. Workshop ini menjadi workshop pembuka acara “Gen Z Membangun Negeri untuk Indonesia Mandiri”.
Pada hari Kamis 10 November 2020, ke-30 mahasiswa wirausaha ini mengikuti workshop internet marketing. Materi internet marketing ini sangat relevan dengan model bisnis saat ini dimana banyak tersedia marketplace. Hal ini juga relevan karakter Gen Z yang sudah menggunakan gawai sejak dini, sehingga keterampilan tentang internet marketing sangat mendukung kesuksesan dalam sebuah bisnis. Workshop ini disampaikan oleh Angga Febrian, S.E., M.M. dosen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknokrat Indonesia dan Junairi Viranando, praktisi internet marketing. Angga Febrian membahas tentang memaksimalkan peluang usaha di marketplace dan instagram ads. Sementara itu, Juniari Viranando memberikan workshop tentang penulisan blog untuk Search Engine Optimazion, landing page dan facebook marketplace.
Selain sesi internet marketing, mahasiswa juga mengikuti sesi workshop digital creative marketing. creative digital marketing untuk meningkatkan wawasan tentang bagaimana membuat berbagai macam konten digital untuk kepentingan promosi produk. Saat ini, tampilan dan kemasan bahasa untuk memasarkan produk menjadi salah satu kunci yang berdampak pada penjualan secara digital suatu produk. Sesi workshop ini diisi oleh Candra Gani, founder Gogo dan coach creative digital marketing. Candra bersama timnya terlebih dahulu menjelaskan pentingnya merancang identity plan yang di dalamnya mencakup jenis product dan brand value yang ingin kita pilih dan apakah brand dan produk yang akan dipasarkan termasuk yang baru atau sudah dikenal. Selanjutnya adalah menentukan marketing plan, yakni menentukan segmen pasar, kanal distribusi dan jenis kampanye yang sesuai. Para peserta workshop diberikan wawasan pentingnya memiliki storytelling yang solid, memahami isu aktual, dan campaign mood.
Sesi Workshop diakhiri dengan presentasi hasil workshop setiap mahasiswa. Para peserta mengaku, adanya workshop ini membuat mereka bisa mendapatkan strategi baru dalam menarik calon konsumen dari kalangan netizen atau warganet.
Site Visit kePortofolio dan Kiyo Time
Kamis, 10 Desember 2020, wirausahawan mahasiswa dari Universitas Teknokrat Indonesia melakukan Site Visit atau kunjungan ke bisnis-bisnis kreatif di Bandar lampung. Sesi pertama site visit adalah kunjungan ke Portofolio. Portofolio adalah wadah pengiat industri kreatif anak muda di Lampung dalam membuat produk seni yang tadinya hanya bisa dilihat menjadi produk yang dapat digunakan. Terletak di jalan Jenderal Sudirman no 103 Bandar lampung, Portofolio menyediakan galeri (show room) produk-produk kreatif mulai dari Nada Label, Triceat, Lalla, Kenakan, Von Gems, Mordelahoya, Elguilare, Ical’s craft, Yepodda, Sarahtuqa the label, Mebelokal, Cipta Semseta, Rstcraft, Hanifa hatta, Destiantos March.
Dalam kujungan di Portofolio, mahasiswa belajar untuk mengenal jenis-jenis usaha kreatif dan mempelajari semangat di balik brand-brand kreatif yang sedang berkembang. Mahasiswa mendapatkan sesi diskusi langsung dengan Owner Portofolio, Remia Putri Wulandari. Dimoderatori oleh Jafar Fakhrurozi, M.Pd., dosen Universitas Teknorkat Indonesia, Remia menyampaikan ke mahasiswa tentang pentingnya semangat kolaborasi dan memperluas networking untuk membangun sebuah usaha. Remia juga menyampaikan bahwa “kita bisa dipertemukan dengan wirausahawan dan seniman lainnya melalui sebuah event. Disitulah kita harus memberanikan diri berkenalan, memperkenalkan bisnis dan berbagi kontak. Siapa tahu ada kesempatan untuk berkolaborasi”
Site visit berikutnya adalah kunjungan ke Kiyo Time di jalan Prof. M. Yamin No.32, Rawa Laut, Kec. Tj. Karang Timur, Bandar lampung. Kiyo Time merupakan salah satu unit usaha grup Palapa 44. Di site visit ini, mahasiswa belajar bagaimana membangun bisnis Food and Baverage (F & B) yang dapat bertahan. Mahasiswa berkesempatan diskusi langsung dengan salah satu co-founder Palapa 44, Rajib Abi Bakri, dan mendapatkan wawasan tentang berbagai strategi pemasaran dan strategi pengembangan usaha. Rajib menambahkan “Kita tidak perlu terlalu idealis dalam membuka usaha dari segi fisik, tapi strategis dengan melihat bagaimana modal kita saat ini dan peluang pasar yang ada. Lalu, selalu percaya bahwa tempat kita akan ramai. Di Kiyo, saya sengaja membeli kursi dalam jumlah banyak agar saya terus mencari cara kafe ini ramai setiap harinya.” Sesi ini diakhiri dengan tanya jawab interaktif dari mahasiswa.
Mahasiswa peserta Site visit “Gen Z Membangun Negeri untuk Indonesia Mandiri” ini mengaku sangat termotivasi dengan pengalaman dari kedua pembicara khususnya dalam mengembangkan bisnis dan memperluas pasar.
Webinar “Building Personal dan Business Branding” dan “Building Creative Business”
Pada tanggal 9 Desember 2020, Universitas Teknokrat Indonesia menggelar webinar nasional “Gen Z Membangun Negeri untuk Indonesia Mandiri”. Kegiatan diikuti oleh 321 peserta yang sebagian besar merupakan Gen Z. Mereka adalah mahasiswa dari kampus-kampus di Lampung dan di luar Lampung. Webinar ini diawali dengan sambutan Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE, MBA. Acara dibuka oleh Ketua Forum Rektor Indonesia, Prof. Dr. Arif Satria. Dalam sambutannya, Prof. Arif Satria mengemukakan pentingnya growth mindset untuk para Gen Z dan juga tidak hanya best practice tetapi juga future practice tentang bagaimana menjadi generasi Z yang sukses di masa depan.
Sesi pertama webinar diisi dengan materi “Personal Branding dan Business Branding” yang disampaikan oleh Zata Ligouw, seorang praktisi personal branding dari Branding You yang juga merupakan content creator. Zata menyampaikan pentingnya personal branding secara digital di era saat ini, terutama untuk Gen Z, namun tetap harus otentik dan maksimal menampilkan apa yang kita miliki. Zata Ligouw juga menyampaikan bahwa penting sekali untuk membuat akun media sosial pribadi dan bisnis, namun bisa saling mendukung. Bagaimana membuat akun LinkedIn
Sesi kedua webinar berlangsung di hari yang sama namun di siang hari pada pukul 13.30–16.00. Webinar kedua mengangkat tema “Building Creative Business” dengan pembicara Khaleed Hadi Pranowo dan Eka Satiadharma. Khaleed yang merupakan founder Impala Networks menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan individu dan komunitas dalam mengembangkan usaha. Perbedaan usia tidak menjadi penghalang. Khaleed juga menyampaikan pentingnya mengelola keuangan dengan rapi dan strategi pengembangan bisnis harus rasional dengan keadaan keuangan saat ini.
Webinar dilanjutkan dengan pemaparan dari Eka Satiadharma, founder Kopi Anjis. Eka memaparkan strategi kreatif dalam memasarkan Kopi Anjis hingga dikenal saat ini. Eka menceritakan bagaimana sistem internship dari kalangan mahasiswa dapat memperkenalkan Kopi Anjis lebih luas kekampus mahasiswa intern. Suasana nyaman dan keberadaan panggilan shalat dengan bahasa Sunda, Indonesia dan Inggris adalah hal lain yang Eka bagikan ke peserta webinar tentang sisi-sisi kreatif yang bisa dikembangkan dari sebuah bisnis. Di masa pandemi ini, Khaleed dan Eka berpesan kepada mahasiswa wirausahawan muda agar terus menjalankan usahanya, melihat keuangan bisnis, dan menciptakan inovasi dari segala lini untuk membuat bisnis bertahan.